Sejak Reformasi pemerintahan tak satu pun punya cetak biru pengembangan sektor pertanian termasuk sub sektor peternakan.
Semua mau berpikir gampang dan instant, hanya berpikir jangka pendek untuk 5 tahunan, Sesudah itu terserah pemerintah selanjutnya.
Perencanaan pembangunan nasional jangka panjang tidak pernah ada, ini bagian yang paling dilemahkan akibat amandemen UUD 1945, yang merubah system ketatanegaraan secara keseluruhan.
Bila ada pemerintahan yang mau jujur saja, dan mencoba copy paste pola pembangunan masa orde baru, katakanlah dengan pola "Ketahanan Nasional" yang dikembangkan melibatkan seluruh elemen masyarakat, mulai dari masyarakat pedesaan sampai metropolitan, dari buruh tani sampai presiden, insaaAllah masalah ini akan teratasi ...
Cuma reformasi telah melahirkan pemimpin-pemimpin yang keminter tapi sebenernya tidak punya pemahaman apa apa terhadap pembangunan negeri ini termasuk pembangunan masyarakat lapisan bawah dan sektor pedesaan ...
Itu kelemahan bangsa ini ... Tidak mau memelihara dan melanjutkan yang sudah baik ... Bongkar pasang terus ... Kalau mobil bongkar pasang terus ... Ya enggak jalan jalan ... Ini lah keadaan indonesia setelah dilakukannya reformasi ... Yang terjadi malah kemunduran ... Lupa kepada konsep Bung Hatra ... Demokrasi politik tidak akan berjalan dengan baik bila tidak diimbangi dengan demokrasi ekonomi ... Pembangunan Ekonomi tidak akan berjalan dengan tanpa penguatan ketahanan nasional.
Bangsa ini sudah kebablasan dalam memenuhi syahwat politiknya ... Pengembangan ketahanan nasional secara mendasar diabaikan ...
Kos Jahit, 22/07/2015. (08.11 Wita)
1 komentar:
Coretan asal
Posting Komentar